Oleh: fahruraji | April 30, 2010

PENGETAHUAN/TEORI SASTRA


Periodisasi Sastra Indonesia
1. Periodisasi Sastra
o Pengertian:
 penggolongan sastra berdasarkan pembabakan waktu dari awal kemunculan sampai dengan perkembangannya.
o Periodisasi sastra, selain berdasarkan tahun kemunculan, juga berdasarkan ciri-ciri sastra yang dikaitkan dengan situasi sosial, serta pandangan dan pemikiran pengarang terhadap masalah yang dijadikan objek karya kreatifnya.
o Ada banyak periodisasi sastra yang disusun oleh para kritikus, antara lain oleh:
 HB. Jassin
 Ajip Rosidi
 A. Teeuw
 Rahmat Djoko Pradopo
o Yang akan dibahas dalam presentasi ini adalah Periodisasi Sastra menurut HB. Jassin.
2. Periodisasi Sastra Indonesia Menurut HB. Jassin
Berikut ini adalah periodisasi sastra menurut HB. Jassin:
o Sastra Melayu Lama
o Sastra Indonesia Modern
 Angkatan Balai Pustaka
 Angkatan Pujangga Baru
 Angkatan ’45
 Angkatan ‘66
• Sastra Melayu Lama
Sastra Melayu Lama merupakan sastra Indonesia sebelum abad 20.
Ciri-ciri Sastra Melayu Lama:
o Masih menggunakan bahasa Melayu
o Umumnya bersifat anonim
o Berciri istanasentris
o Menceritakan hal-hal berbau mistis seperti dewa-dewi, kejadian alam, peri, dsb.

Contoh sastra pada masa Sastra Melayu Lama:
 Dongeng tentang arwah, hantu/setan, keajaiban alam, binatang jadi-jadian, dsb.
 Berbagai macam hikayat seperti; Hikayat Mahabharata, Hikayat Ramayana, Hikayat Sang Boma.
 Syair Perahu dan Syair Si Burung Pingai oleh Hamzah Fansuri.
 Gurindam Dua Belas dan Syair Abdul Muluk oleh Raja Ali Haji
• Angkatan Balai Pustaka
Balai Pustaka merupakan titik tolak kesustraan Indonesia.
Ciri-ciri Angkatan Balai Pustaka adalah:
o Menggunakan bahasa Indonesia yang masih terpengaruh bahasa Melayu
o Persoalan yang diangkat persoalan adat kedaerahan dan kawin paksa
o Dipengaruhi kehidupan tradisi sastra daerah/lokal
o Cerita yang diangkat seputar romantisme.
Angkatan Balai Pustaka terkenal dengan sensornya yang ketat. Balai Pustaka berhak
mengubah naskah apabila dipandang perlu.
Contoh hasil sastra yang mengalami pen-sensoran adalah Salah Asuhan oleh Abdul Muis yang diubah bagian akhirnya dan Belenggu karya Armyn Pane yang ditolak oleh Balai Pustaka karena tidak boleh diubah.
• Angkatan Balai Pustaka
• Contoh sastra pada masa Angkatan Balai Pustaka:
o Roman
 Azab dan Sengsara (Merari Siregar)
 Sitti Nurbaya (Marah Rusli)
 Muda Teruna (M. Kasim)
 Salah Pilih (Nur St. Iskandar)
 Dua Sejoli (M. Jassin, dkk.)
o Kumpulan Puisi
 Percikan Permenungan (Rustam Effendi)
 Puspa Aneka (Yogi)
• Angkatan ‘45
• Angkatan ’45 lahir dalam suasana lingkungan yang sangat prihatin dan serba keras, yaitu lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan peperangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
• Ciri-ciri Angkatan ’45 adalah:
o Terbuka
o Pengaruh unsur sastra asing lebih luas
o Corak isi lebih realis, naturalis
o Individualisme sastrawan lebih menonjol, dinamis, dan kritis
o Penghematan kata dalam karya
o Ekspresif
o Sinisme dan sarkasme
o Karangan prosa berkurang, puisi berkembang
Chairil Anwar , sastrawan Angkatan ‘45
• Angkatan ‘45
• Contoh sastra pada masa Angkatan ’45:
o Tiga Menguak Takdir (Chairil Anwar-Asrul Sani-Rivai Apin)
o Deru Campur Debu (Chairil Anwar)
o Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (Chairil Anwar)
o Pembebasan Pertama (Amal Hamzah)
o Kata Hati dan Perbuatan (Trisno Sumarjo)
o Tandus (S. Rukiah)
o Puntung Berasap (Usmar Ismail)
o Suara (Toto Sudarto Bakhtiar)
o Surat Kertas Hijau (Sitor Situmorang)
o Dalam Sajak (Sitor Situmorang)
o Rekaman Tujuh Daerah (Mh. Rustandi Kartakusumah)
• Angkatan ‘66
• Angkatan ’66 ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini.
• Banyak karya sastra pada angkatan yang sangat beragam dalam aliran sastra, seperti munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dan lainnya.
• Ciri-ciri sastra pada masa Angkatan ’66 adalah:
o Bercorak perjuangan anti tirani proses politik, anti kezaliman dan kebatilan
o Bercorak membela keadilan
o Mencintai nusa, bangsa, negara dan persatuan
o Berontak
o Pembelaan terhadap Pancasila
o Protes sosial dan politik
• Angkatan ‘66
• Contoh sastra pada masa Angkatan ’66 adalah:
o Putu Wijaya
 Pabrik
 Telegram
 Stasiun
o Iwan Simatupang
 Ziarah
 Kering
 Merahnya Merah
o Djamil Suherman
 Sarip Tambak-Oso
 Perjalanan ke Akhirat
• ANGKATAN PUJANGGA BARU
• Angkatan Pujangga Baru
• Angkatan Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.
• Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis menjadi "bapak" sastra modern Indonesia.
• Angkatan Pujangga Baru
• Angkatan Pujangga Baru (1930-1942) dilatarbelakangi kejadian bersejarah “Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928.
• Ikrar Sumpah Pemuda 1928:
o Pertama Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
o Kedoea Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
o Ketiga Kami poetera dan poeteri indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
• Melihat latar belakang sejarah pada masa Angkatan Pujangga Baru, tampak Angkatan Pujangga Baru ingin menyampaikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
• Angkatan Pujangga Baru
• Pada masa ini, terbit pula majalah "Poedjangga Baroe" yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah dan Armijn Pane.
• Pada masa Angkatan Pujangga Baru, ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu:
o Kelompok “Seni untuk Seni”
o Kelompok “Seni untuk Pembangunan Masyarakat”
• Angkatan Pujangga Baru
• Ciri-ciri sastra pada masa Angkatan Pujangga Baru antara lain sbb:
o Sudah menggunakan bahasa Indonesia
o Menceritakan kehidupan masyarakat kota, persoalan intelektual, emansipasi (struktur cerita/konflik sudah berkembang)
o Pengaruh barat mulai masuk dan berupaya melahirkan budaya nasional
o Menonjolkan nasionalisme, romantisme, individualisme, intelektualisme, dan materialisme.
• Angkatan Pujangga Baru
• Salah satu karya sastra terkenal dari Angkatan Pujangga Baru adalah Layar Terkembang karangan Sutan Takdir Alisjahbana.
• Layar Terkembang merupakan kisah roman antara 3 muda-mudi; Yusuf, Maria, dan Tuti.
o Yusuf adalah seseorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang menghargai wanita.
o Maria adalah seorang mahasiswi periang, senang akan pakaian bagus, dan memandang kehidupan dengan penuh kebahagian.
o Tuti adalah guru dan juga seorang gadis pemikir yang berbicara seperlunya saja, aktif dalam perkumpulan dan memperjuangkan kemajuan


Tinggalkan komentar

Kategori